Fungsi dan Cara Kerja Potensiometer Yang Wajib Diketahui

Fungsi dan Cara Kerja Potensiometer Yang Wajib Diketahui

Latincancer – Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan kontak geser atau putar yang membentuk pembagi tegangan dan dapat disesuaikan. Namun, jika hanya dua terminal yang digunakan, potensiometer bertindak sebagai resistor variabel atau rheostat. Potensiometer juga dikenal sebagai POT. Potensiometer termasuk jenis resistor variabel karena nilai resistor atau resistor dapat diatur.

Aplikasi potensiometer yang paling umum adalah untuk mengatur volume audio di perangkat elektronik. Potensiometer yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai transduser posisi. Misalnya, pada joystick. Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya besar secara langsung (lebih dari satu watt), karena daya yang dihamburkan dalam potensiometer akan sebanding dengan daya pada beban yang dikendalikan.

Fungsi Potensiometer

Potensiometer dapat berfungsi sebagai rheostat hanya dengan menggunakan dua terminalnya. Apa itu rheostat? Oleh karena itu, rheostat adalah resistor yang dapat disesuaikan untuk digunakan dalam aplikasi yang memerlukan penyesuaian/pengendalian arus listrik. Potensiometer juga dapat digunakan sebagai pembagi tegangan, yaitu ketika semua kaki digunakan agar terlihat seperti dua resistor yang dihubungkan secara seri.

Cara Kerja Potensiometer

Potensiometer digunakan untuk memberikan resistansi variabel hanya dengan memutar kenop potensiometer. Klasifikasi ini dapat dibuat berdasarkan dua parameter penting, seperti resistansi (R-ohm) dan peringkat daya (P-watt). Nilai resistansi potensiometer menentukan resistansi yang diberikannya pada aliran arus. Ketika nilai resistansi tinggi, semakin kecil nilai arus yang akan mengalir. Beberapa potensiometer yang umum digunakan adalah 500Ω, 1K ohm, 2K ohm, 5K ohm, 10K ohm, 22K ohm, 47K ohm, 50K ohm, 100K ohm, 220K ohm, 470K ohm, 500K ohm, 1M.

Peringkat resistor terutama tergantung pada jumlah arus yang mengalir melaluinya, yang dikenal sebagai peringkat daya. Peringkat daya potensiometer adalah 0,3 W. Oleh karena itu, potensiometer umumnya hanya digunakan untuk rangkaian arus rendah. Selanjutnya, mari kita bahas cara kerja potensiometer. Jika Anda mengukur resistansi antara terminal luar, Anda akan selalu mengukur nilai maksimum POT itu. Misalnya, dalam kasus potensiometer 5 KΩ, ia juga akan membaca 5 KΩ penuh antara terminal luar.

Namun, jika Anda mengukur resistansi antara salah satu terminal luar dan terminal wiper, Anda akan mendapatkan nilai yang tergantung pada posisi wiper. Jadi nilai resistansi yang bisa Anda dapatkan berkisar dari 0 KΩ hingga 5 KΩ untuk potensiometer 5 KΩ. Artinya, tergantung pada terminal yang digunakan, Anda dapat menggunakan potensiometer sebagai resistor variabel sederhana atau rheostat dan juga dapat digunakan sebagai pembagi tegangan.

Potensiometer dapat berfungsi sebagai rheostat jika Anda hanya menggunakan dua terminalnya. Dalam hal ini, potensiometer bertindak sebagai resistor variabel dua terminal. Cara menaikkan atau menurunkan nilai resistansinya juga mudah, yaitu cukup dengan memutar wiper. Semakin tinggi nilai resistansi, semakin rendah arus yang mengalir dan sebaliknya.

Potensiometer dapat digunakan sebagai pembagi tegangan. Rangkaian pembagi tegangan terdiri dari dua buah resistor yang dihubungkan secara seri, rangkaian sederhana ini digunakan untuk mengubah tegangan tinggi menjadi tegangan rendah. Menggunakan potensiometer, Anda dapat dengan mudah membuat pembagi tegangan yang sama menggunakan ketiga terminal.

Tegangan input diterapkan antara dua terminal luar potensiometer dan tegangan output diambil antara sikat dan terminal luar yang terhubung ke GND dari suplai input. Dengan demikian, potensiometer ini merupakan komponen elektronika yang mampu membagi tegangan dengan sistem variabel.

Referensi:

Kelas PLC